MEDAN,- Tamu (tatanan aktivis mahasiswa unggulan) akan geruduk Kejatisu dan membuat laporan resmi dan menuntut agar KEJATI SUMUT memanggil dan memeriksa kapus(kepala puskesmas)se-kabupaten tapanuli selatan khususnya kEPALA PUSKESMAS PINTU PADANG DAN BENDAHARA PUSKESMAS tersebut kecamatan Batang Angkola kabupaten Tapanuli selatan, diduga kuat pungli (pengutipan liar) dan korupsi anggaran dana BOK(bantuan operasional kesehatan) tahun anggaran 2019.2020.2021.dan 2022.
Ibrahim selaku ketua koordinator aksi tamu(tatanan aktivis mahasiswa unggulan)berkata kepada awak media "iya bg adanya bukti berupa chat grup kapus pintu padang di whatsApp dan bukti rekaman pengaduan salah satu staf atau pegawai puskesmas pintu padang , yang dia tidak terima atas pemotongan gaji yang masuk ke rekening staf dan pegawai puskesmas dan di kutip oleh bendahara puskesmas, dan dia juga menambahkan bahwa dana BOK yang masuk kerekenig staff atau pegawai kenapa harus di kembalikan lagi,Tandasnya.
Maka dari itu kami menduga kuat adanya permainan kapus dan bendahara ini kami duga sama dengan puskesmas se-kabupaten tapanuli selatan, kami meminta kejatisu agar memanggil dan memeriksa kepala puskesmas se-kabupaten tapanuli selatan khususnya kepala puskesmas pintu padang dan bendaharanya, Ibrahim selaku ketua TAMU mendesak pak Kejatisu (kejaksaan tinggi Sumatra Utara) agar cepat-cepat memanggil dan periksa kapus se-kabupaten tapanuli selatan khususnya kapus dan bendahara pintu padang kecamatan Batang Angkola kabupaten Tapanuli selatan.
Bilamana laporan kami tidak di tanggapi oleh APH tersebut maka kami akan melayangkan surat laporan tersebut dengan bukti CHAT WHATSAPP, REKAMAN PENGADUAN STAF ke kantor KPK karena APH di sumut sangat lamban dalam menangani permasalahan tersebut.(AIS)